Tomat Dorong Inflasi Kaltara

Berita, Ekonomi54 Dilihat

TARAKAN, Tarakan24jam – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) gabungan tiga kebupatan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kalimantan Utara pada periode Juni 2025, terjadi inflasi sebesar 0,07 persen secara mont to mont (mtm), sedangkan year on year (yoy) berada di angka 1,38 persen. Sedangkan untuk mayoritas didorng oleh kelompok transportasi udara dengan andil 0,17 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman terutama komoditas tomat memiliki andil 0,06 persen, beras 0,04 persen, ikan layang 0,03 persen, ikan bandeng 0,02 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalimantan Utara, Hasiando G Manik mengatakan, kenaikan komoditas tariff angkutan udara sejakan dengan peningkatan mobilitas masyarakat pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Idul Adha serta momen libur sekolah. Namun peningkatan harga yang lebih tinggi tertahan oleh kebijakan diskon angkutan udara oleh pemerintag.

“Sementara itu, kenaikan harga tomat disebabkan berkurangnya pasokan lokal akibat sudah dipanen pada periode bulan sebelumnya. Adapun peningkatan harga beras disebabkan peningkatan harga dari wilayah pemasok yaitu Jawa dan Sulawesi, seiring dengan ditahannya penyaluran beras SPHP pada Junni 2025,” terangnya, Jumat (18/7/2025)

Inflasi Kaltara tetap terjaga meski terdapat risiko tekanan inflasi global, seperti kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat, yang berdampak pada terganggunya pasokan komoditas global, serta risiko inflasi dari dalam negeri seperti terganggunya pasokan komoditas dengan bobot inflasi tinggi seperti komoditas ikan dan emas perhiasan, serta normalisasi tariff angkutan udara.

Meskipun demikian TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Se-Kaltara terus bersinergi dalam upaya menjaga stabilitas harga melalui framework 4K. beberapa strategi berlandasankan 4 K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi effektif). Diantaranya dukungan optimalisasi pasar murah pada komoditas strategis, dengan pelaksanaan 220 kegiatan pasar murah di Kaltara.

“Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) melalui pengimplementasian digital farming untuk berbagai komoditas pokok dan hortikultura serta bantuan sarana berupa perlatan pendukung peningkatan produktivitas dan penguatan komunikasi effektif seperti pelaksanaan High Level Meeting, mendorong diverifikasi produk konsumsi, produk olahan, dan pelaksanaan sidak pasar, operasi pasar murah, serta himbauan belanja bijak melalui kanal sosial media sebagai pengendalian ekspektasi,” bebernya.

KPwBI Kaltara juga mendorong program fasilitasi distribusi pangan dengan bersinergi bersama Pemerintah Daerah melalui pengangkutan barang pasar murah ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Sehingga masyarakat pelosok bisa mendapatkan komoditas pangan dan pertanian dengan harga yang lebih murah. Selain itu, dalam rangka pemenuhan stok komoditas Bapokting juga memfasilitasi pelaksanaan KAD dengan wilayah Sulawesi Selatan. (Wek)

banner 336x280

banner 336x280

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *