TARAKAN, Tarakan24jam – Pulau Tarakan memiliki potensi becana alam yang beragam, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, banjir rob, tanah longsor, kebakaran pemukiman maupun hutan dan lahan. Untuk itu, perlu adanya keterlibatan semua pihak dalam penanggulangan bencana yang kapan saja bisa terjadi.
Hal ini diungkapkan Analis Kebijakan Ahli Muda di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara, Zainuddin, saat disela Sosialisasi Penanggulangan Bencana Bagi Relawan di Tarakan, Selasa (22/7/2025). Untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tersebut, maka dilakukan elaborasi kegiatan sosialisasi relawan.
“Semua relawan dipastikan hadir dan kegiatan ini bekerjasama dengan Pertamina EP Field Tarakan, dan kegiatan ini kita laksanakan terkait dengan potensi bencana di Kaltara. Untuk pesertanya ada dari Kolakar, masyarakat peduli bencana, dan lain sebagainya. Selain dari kita, pemateri juga diberikan oleh BPBD Kota Tarakan terkait dengan potensi bencana, sedangkan kami memberikan materi mitigasi bencana dan relawan”, terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Zainuddin, bahwa saat ini trend bencana lebih kepada musibah kebakaran apalagi bulan Juli, Agustus, dan September banyak masyarakat yang membuka lading atau beraktivitas berkebun, dengan membakar ranting serta semak belukar. Di bulan-bulan ini cuaca terbilang cukup panas sehingga mudah melakukan pembakaran lahan.
“Kalau berdasarkan teman-teman BMKG pulau Kalimantan tidak ada musim kemarau, yang ada satu hari tanpa hujam minimal 3 hari, dan paling lama satu minggu. Kondisi ini perlu di waspadai bersama-sama, baik masyarakat maupun pemerintah daerah, pengusaha, dan pihak terkait lainnya. Di Tarakan potensi Karhutla ada di Kampung Enam karena ada potensi batu bara aktif, kemudian di Juata Laut, Karang Harapan dan Binalatung,” bebernya.
Selain itu, Tarakan juga punya potensi gempa, bahkan menurut sejarah pernah terjadi dalam skala besar, yaitu di 1921 dan 1923, bahkan sampai menimbulkan tsunami yang jejaknya masih bisa dilihat di kawasan Pantai Amal, “Berupa pasir lembut yang biasanya berada di dasar lautan, karena tsunami terangkat sampai ke permukaan,” ucapnya.
Sementara itu, Pjs FM Pertamina EP Tarakan Field, Caksananda Orryandhi menamabhakan bahwa pihaknya selama ini telah melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam penanganan bencana. Selain melakukan penghijauan dikawasan rawan longsor, maupun pantai sebagai menahan tsunami. Pihaknya juga memberikan armada mobil pemadam kebakaran saat dibutuhkan.
“Saya rasa ini simbiosis mutualisme antara pemerintah bersama dengan instansi khususnya Ppertamina EP Tarakan. Karena bagi kami, penanggulangan bencana bukan saja terkait dengan bencana alam, tetapi bagaimana menjadi prioritas bersama dalam pencegahan maupun penanggulanganya. Dengan adanya acara ini, turut berkontribusi untuk bersama-sama memberikan informasi kepada masyarakat sekitar, bahwa bahaya selalu ada di sekitar kita yang kapan-kapan bisa terjadi”, bebernya.
Melalui Program CSR, Pertamina EP Field Tarakan sealu ikut berkontribusi dalam pencegahan bencana, dengan penanaman pohon. Selain itu, fasilitas yang dimiliki juga dapa digunakan untuk kepentingan umum, “Kami punya fire Fighting, dan juga boat yang selalu siaga kalau instansi lain atau Pemkot Tarakan butuh, kami selalu on call, dan siap membantu,” pungkasnya. (Wek)