DPKP Kaltara berdayakan petani lokal untuk Bahan Makanan MBG

Berita, Pertanian38 Dilihat

Tarakan24jam, BULUNGAN – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) kaltara berkomitmen akan memasok kebutuhan bahan makanan di dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dari hasil produksi petani lokal. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris DKPP Kaltara Diana Riswaty, S.P, MAP kepada wartawan, Kamis,15 Mei 2025.

“ Dapur makan bergizi ini tidak hanya berfungsi untuk pemenuhan gizi, tetapi juga berkontribusi besar dalam pemberdayaan ekonomi lokal. Seluruh kebutuhan bahan makanan akan dipasok dari hasil produksi petani lokal” Tegas Diana

Untuk mensukseskan program Nasional MBG ini, Polda Kaltara juga telah menunjukkan komitmennya dengan memulai pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Markas Polresta Bulungan. Program ini merupakan salah satu dari agenda prioritas pemerintah dalam meningkatkan gizi pelajar diseluruh Indonesia.

“SPPG merupakan program pemenuhan kebutuhan makan bergizi bagi anak-anak sekolah. Satu unit SPPG dirancang untuk melayani sedikitnya 3.000 peserta didik. Berdasarkan data Badan Gizi Nasional, Kabupaten Bulungan yang memiliki sekitar 15.600 siswa membutuhkan paling tidak lima unit SPPG,” jelas Diana.

Diana Riswaty juga menyampaikan bahwa mekanisme penyediaan bahan makanan untuk program SPPG harus memenuhi prinsip bergizi, berkualitas, serta terjangkau dalam jangka panjang. Program ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari edaran Menteri Dalam Negeri yang menginstruksikan setiap kabupaten/kota untuk membentuk unit SPPG.

Saat ini, satu unit SPPG telah berdiri di Markas Polresta Bulungan dan melayani Sekolah-Sekolah Dasar di sekitarnya. Untuk mencukupi kebutuhan, masih dibutuhkan empat unit tambahan. Adapun wilayah yang menjadi prioritas pembentukan selanjutnya meliputi Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur, dan Tanjung Palas Utara.

“Penetapan lokasi pembangunan dapur makan bergizi selanjutnya akan mempertimbangkan ketersediaan lahan pemerintah daerah yang dapat dipinjam pakaikan kepada Badan Gizi Nasional, seperti halnya lokasi saat ini” tambahnya.

Lebih lanjut, Diana Risawaty menekankan bahwa “Operasional dapur berlangsung lima hari dalam sepekan, sehingga ketersediaan bahan pangan harus rutin dan berkelanjutan. Ini akan menciptakan permintaan tetap bagi petani lokal dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat, khususnya sebagai tenaga masak. Tentu tidak mungkin kita mengambil dari luar daerah,” tegasnya.

Kedepan, program ini juga akan diperluas ke wilayah lainnya seperti Tarakan, Nunukan, Malinau, dan Tana Tidung, dengan tetap mengacu pada kebutuhan peserta didik dan kesiapan infrastruktur.

Dengan dukungan lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat, program SPPG diharapkan mampu menjadi pondasi kuat dalam menciptakan generasi yang sehat dan produktif, sekaligus menjadi penggerak ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.

banner 336x280

banner 336x280

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *